CINTA KASIH KEPADA SIAPA SAJA dan APA SAJA
Forum rules
Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
-
ssuhartono
- Posts: 71
- Joined: Mon Apr 14, 2008 5:08 pm
CINTA KASIH KEPADA SIAPA SAJA dan APA SAJA
CINTA KASIH KEPADA SIAPA SAJA dan APA SAJA
(Tresno Welas Asih Marang Sopo lan Opo Wae )
Rahayu,
Apakah kita pernah mawas diri seberapa jauh laku cinta kasih kita kepada siapa saja dan apa saja? Kalau boleh jujur laku cinta kasih kita masih sangat jauh dari yang seharusnya dilakukan sebagai Putro Romo.
Cinta kasih kepada siapa saja.
Cinta kasih kita masih terbatas kepada Istri dan Anak-anak itupun belum 100%, lihat saja terkadang kita masih bertutur kata yang menyakitkan hati mereka, yang bertentngan dengan harapan mereka. Kita masih itungan dalam mengasihi Istri dan Anak-anak kita, kita juga masih punya pamrih agar kelak setelah anak-anak dewasa membalas orang tuanya, kita masih berpikir agar setelah kita menjadi orang jompo mendapat balasan perhatian dan perawatan dari mereka. Padahal cita kasih yang sesungguhnya dilakukan dengan penuh ihklas tanpa pamrih apaun.
Bagaimana cinta kasih kepada orang yang tidak ada hubungan keluarga sudah pasti lebih memprihatinkan.
Kita lebih sering tidak berbuat apa-apa ketika ada orang lain menderita, ketika ada orang lain membutuhkan pertolongan, cinta kasih kita masih pilih-pilih terbatas saudara saja, terbatas yang dikenal saja dll.
Kebanyakan diantara kita kurang perhatian terhadap orang tuna wisma yang hidup di kolong jembatan; orang menderita sakit berkepanjangan yang tidak berdaya; orang tuna graita yang serba kesulitan, orang gila yang berulang kali dalam penglihatan kita dll. Mereka membutuhkan cinta kasih, mereka membutuhkan pertolongan, bisakah kita berbagi kasih kepada mereka? Apakah kita sudah menjalani laku cinta kasih?
Cinta kasih adalah senjata yang paling ampuh, menghadapi anak nakal, menghadapi orang yang marah, menghadapi siapapun dengan masalah apapun akan lebih mudah kalau didasari cinta kasih yang tulus.
Cinta kasih ibarat sumber air, kalau dialirkan terus menerus maka airnya akan makin jernih, jangan dibendung karena air akan keruh bahkan sumber air tersebut bisa tidak keluar lagi airnya. Berikanlah cinta hasih kepada siapapun, terus menerus, karena cinta kasih tidak akan pernah habis, makin banyak memberikan cinta kasih maka hidup kita makin tentram.
Marilah kita tingkatkan laku cinta kasih kita terus menerus sepanjang hidup kita, cinta kasih kepada siapa saja tidak terbatas, yang membatasi adalah kemampuan kita untuk berbuat cinta kasih.
Cinta kasih kepada apa saja.
Banyak di antara kita yang tidak sadar bahwa umur manusia sangat pendek, seandainya kita hidup di dunia 65 tahun lebih sedikit maka sangat sebentar kalau dibandingkan keberadaan dunia yang berjuta-juta tahun lamanya. Lakunya Putro Romo cinta kasih kepada apa saja yang ada di dunia berikut isinya. Artinya mencintai air berikut isinya jangan sampai rusak dan tercemar karena dapat merusak/memusnahkan bermacam macam mahluk hidup di dalamnya ; mencintai tanah berikut batu-batuan, hewan, tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam jangan sampai ada yang rusak/punah; mencintai udara jangan sampai tercemar sehingga tetap dapat memberikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan jutaan tahun kedepan. Jangan sampai kita yang hanya numpang hidup sebentar ini mencemari lingkungan, merusak lingkungan, apalagi merasa kuasa sehingga bisa berbuat sesuka hatinya terhadap keberadaan alam ini, sehingga menyengsarakan kehidupan di masa datang.
Cinta kasih kepada siapa saja dan apa saja dikaitkan dengan laku sebagai Putro Romo sifatnya indifidu dipertanggung jawabkan kepada Moho Suci. Pertanyaan yang muncul apa yang harus kita lakukan? . Mulai dari diri sendiri bukan saja tidak mencemari lingkungan tetapi juga melakukan kegiatan2 untuk melestarikan lingkungan, dan yakinlah sesuatu yang baik akan diikuti keluarga dan masyarakat sekitarnya. Syukur kalau diberi anugrah “kesempatan dalam arti luas” sehingga bisa memotivasi masyarakat yang lebih luas dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan.
Salam Rahayu.
Suprih Suhartono
Jakarta.
(Tresno Welas Asih Marang Sopo lan Opo Wae )
Rahayu,
Apakah kita pernah mawas diri seberapa jauh laku cinta kasih kita kepada siapa saja dan apa saja? Kalau boleh jujur laku cinta kasih kita masih sangat jauh dari yang seharusnya dilakukan sebagai Putro Romo.
Cinta kasih kepada siapa saja.
Cinta kasih kita masih terbatas kepada Istri dan Anak-anak itupun belum 100%, lihat saja terkadang kita masih bertutur kata yang menyakitkan hati mereka, yang bertentngan dengan harapan mereka. Kita masih itungan dalam mengasihi Istri dan Anak-anak kita, kita juga masih punya pamrih agar kelak setelah anak-anak dewasa membalas orang tuanya, kita masih berpikir agar setelah kita menjadi orang jompo mendapat balasan perhatian dan perawatan dari mereka. Padahal cita kasih yang sesungguhnya dilakukan dengan penuh ihklas tanpa pamrih apaun.
Bagaimana cinta kasih kepada orang yang tidak ada hubungan keluarga sudah pasti lebih memprihatinkan.
Kita lebih sering tidak berbuat apa-apa ketika ada orang lain menderita, ketika ada orang lain membutuhkan pertolongan, cinta kasih kita masih pilih-pilih terbatas saudara saja, terbatas yang dikenal saja dll.
Kebanyakan diantara kita kurang perhatian terhadap orang tuna wisma yang hidup di kolong jembatan; orang menderita sakit berkepanjangan yang tidak berdaya; orang tuna graita yang serba kesulitan, orang gila yang berulang kali dalam penglihatan kita dll. Mereka membutuhkan cinta kasih, mereka membutuhkan pertolongan, bisakah kita berbagi kasih kepada mereka? Apakah kita sudah menjalani laku cinta kasih?
Cinta kasih adalah senjata yang paling ampuh, menghadapi anak nakal, menghadapi orang yang marah, menghadapi siapapun dengan masalah apapun akan lebih mudah kalau didasari cinta kasih yang tulus.
Cinta kasih ibarat sumber air, kalau dialirkan terus menerus maka airnya akan makin jernih, jangan dibendung karena air akan keruh bahkan sumber air tersebut bisa tidak keluar lagi airnya. Berikanlah cinta hasih kepada siapapun, terus menerus, karena cinta kasih tidak akan pernah habis, makin banyak memberikan cinta kasih maka hidup kita makin tentram.
Marilah kita tingkatkan laku cinta kasih kita terus menerus sepanjang hidup kita, cinta kasih kepada siapa saja tidak terbatas, yang membatasi adalah kemampuan kita untuk berbuat cinta kasih.
Cinta kasih kepada apa saja.
Banyak di antara kita yang tidak sadar bahwa umur manusia sangat pendek, seandainya kita hidup di dunia 65 tahun lebih sedikit maka sangat sebentar kalau dibandingkan keberadaan dunia yang berjuta-juta tahun lamanya. Lakunya Putro Romo cinta kasih kepada apa saja yang ada di dunia berikut isinya. Artinya mencintai air berikut isinya jangan sampai rusak dan tercemar karena dapat merusak/memusnahkan bermacam macam mahluk hidup di dalamnya ; mencintai tanah berikut batu-batuan, hewan, tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam jangan sampai ada yang rusak/punah; mencintai udara jangan sampai tercemar sehingga tetap dapat memberikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan jutaan tahun kedepan. Jangan sampai kita yang hanya numpang hidup sebentar ini mencemari lingkungan, merusak lingkungan, apalagi merasa kuasa sehingga bisa berbuat sesuka hatinya terhadap keberadaan alam ini, sehingga menyengsarakan kehidupan di masa datang.
Cinta kasih kepada siapa saja dan apa saja dikaitkan dengan laku sebagai Putro Romo sifatnya indifidu dipertanggung jawabkan kepada Moho Suci. Pertanyaan yang muncul apa yang harus kita lakukan? . Mulai dari diri sendiri bukan saja tidak mencemari lingkungan tetapi juga melakukan kegiatan2 untuk melestarikan lingkungan, dan yakinlah sesuatu yang baik akan diikuti keluarga dan masyarakat sekitarnya. Syukur kalau diberi anugrah “kesempatan dalam arti luas” sehingga bisa memotivasi masyarakat yang lebih luas dalam upaya menjaga dan melestarikan lingkungan.
Salam Rahayu.
Suprih Suhartono
Jakarta.
-
ssuhartono
- Posts: 71
- Joined: Mon Apr 14, 2008 5:08 pm
Re: CINTA KASIH KEPADA SIAPA SAJA dan APA SAJA
Cinta kasih kepada siapa saja dan apa saja
( Tresno welas asih marang sopo lan opo wae )
“ Tresno welas asih marang sopo lan opo wae ” adalah salah satu laku “ Pangumbahing Rogo “ bagi Putro Romo. Laku tersebut membentuk mental, siapapun yang menjalaninya menjadi pribari yang pengasih; pribadi yang selalu menanamkan kasih kepada siapapun tanpa membedakan suku, bangsa, ras, agama/keyakinan.
Orang –orang dan siapapun yang berinteraksi dengan kita, di rumah, di masyarakat, di jalan, di kantor, di pasar dan di manapun kita berada merupakan subjek latihannya. Laku cinta kasih bukan hanya kepada sesama Putro Romo saja tetapi kepada seluruh umat manusia.
Marilah kita berlatih menjalani laku cinta kasih mulai dari yang ringan-ringan yang sering kita jumpai sehari-hari. Kalau kebetulan kita bertemu dengan orang yang berbeda pendapat dengan kita, membenci kita, kompetitor usaha kita, beda keyakinan dengan kita dll, maka disitulah kesempatan kita untuk berlatih menanamkan cinta kasih kepada siapa saja..
Mengukur Cinta Kasih.
Seberapa jauh laku cinta kasih kita tentu saja sulit diukur tetapi kalau kita berlatih sungguh-sungguh dan terus menerus suatu saat kita akan merasa bahwa perbedaan adalah suatu yang wajar, bahkan Moho Suci sendiri menciptakan manusia di dunia tidak ada yang sama sekalipun dilahirkan kembar.
Kita juga akan sadar bahwa manusia hidup saling membutuhkan, saling ketergantungan dengan manusia yang lain. Tidak ada seorangpun yang bisa membatasi untuk hidup sendiri, atau membatasi hidup hanya kepada kelompoknya saja. Contoh: komputer yang saya pakai merek Samsung buatan Indonesia, lisensi dari Korea, komponen elektroniknya ternyata sebagian dari Cina, Korea, Taiwan dll. Shoftware dari Amerika belum lagi orang2 yang bekerja di perusahan2 tersebut bermacam-macam suku, ras, agama. Begitu pula pakaian yang saya pakai, berbagai makanan yang saya makan, kendaraan yang saya pakai dan kebutuhan hidup saya yang lain, yang melibatkan ribuan bahkan jutaan orang yang sebagian besar saya tidak kenal.
Makin maju peradaban kita makin banyak berinteraksi dengan orang lain, otomatis makin banyak menemui perbedaan dalam segala hal. Betapa menderitanya kalau kita tidak memahami perbedaan, sebaliknya betapa bahagianya kalau kita bisa memberikan cinta kasih kepada lebih banyak orang.
Kita akan merasa tentram dalam perbedaan, merasa tentram dalam keberagaman, merasa tentram dalam competisi dll. Siapapun yang bertemu dan berinteraksi dengan kita menjadi teman, menjadi saudara. Dimanapun kita merasa aman dan merasakan kedamaian.
Saya berharap ada yang menambahkan sebagai sarana gosok ginosok.
Rahayu
Suprih Suhartono
Jakarta.
( Tresno welas asih marang sopo lan opo wae )
“ Tresno welas asih marang sopo lan opo wae ” adalah salah satu laku “ Pangumbahing Rogo “ bagi Putro Romo. Laku tersebut membentuk mental, siapapun yang menjalaninya menjadi pribari yang pengasih; pribadi yang selalu menanamkan kasih kepada siapapun tanpa membedakan suku, bangsa, ras, agama/keyakinan.
Orang –orang dan siapapun yang berinteraksi dengan kita, di rumah, di masyarakat, di jalan, di kantor, di pasar dan di manapun kita berada merupakan subjek latihannya. Laku cinta kasih bukan hanya kepada sesama Putro Romo saja tetapi kepada seluruh umat manusia.
Marilah kita berlatih menjalani laku cinta kasih mulai dari yang ringan-ringan yang sering kita jumpai sehari-hari. Kalau kebetulan kita bertemu dengan orang yang berbeda pendapat dengan kita, membenci kita, kompetitor usaha kita, beda keyakinan dengan kita dll, maka disitulah kesempatan kita untuk berlatih menanamkan cinta kasih kepada siapa saja..
Mengukur Cinta Kasih.
Seberapa jauh laku cinta kasih kita tentu saja sulit diukur tetapi kalau kita berlatih sungguh-sungguh dan terus menerus suatu saat kita akan merasa bahwa perbedaan adalah suatu yang wajar, bahkan Moho Suci sendiri menciptakan manusia di dunia tidak ada yang sama sekalipun dilahirkan kembar.
Kita juga akan sadar bahwa manusia hidup saling membutuhkan, saling ketergantungan dengan manusia yang lain. Tidak ada seorangpun yang bisa membatasi untuk hidup sendiri, atau membatasi hidup hanya kepada kelompoknya saja. Contoh: komputer yang saya pakai merek Samsung buatan Indonesia, lisensi dari Korea, komponen elektroniknya ternyata sebagian dari Cina, Korea, Taiwan dll. Shoftware dari Amerika belum lagi orang2 yang bekerja di perusahan2 tersebut bermacam-macam suku, ras, agama. Begitu pula pakaian yang saya pakai, berbagai makanan yang saya makan, kendaraan yang saya pakai dan kebutuhan hidup saya yang lain, yang melibatkan ribuan bahkan jutaan orang yang sebagian besar saya tidak kenal.
Makin maju peradaban kita makin banyak berinteraksi dengan orang lain, otomatis makin banyak menemui perbedaan dalam segala hal. Betapa menderitanya kalau kita tidak memahami perbedaan, sebaliknya betapa bahagianya kalau kita bisa memberikan cinta kasih kepada lebih banyak orang.
Kita akan merasa tentram dalam perbedaan, merasa tentram dalam keberagaman, merasa tentram dalam competisi dll. Siapapun yang bertemu dan berinteraksi dengan kita menjadi teman, menjadi saudara. Dimanapun kita merasa aman dan merasakan kedamaian.
Saya berharap ada yang menambahkan sebagai sarana gosok ginosok.
Rahayu
Suprih Suhartono
Jakarta.
Re: CINTA KASIH KEPADA SIAPA SAJA dan APA SAJA
Kepada yth. Bapak Suprih Suhartono
Terimakasih atas pencerahannya mengenai Cinta Kasih, mohon juga dijelaskan arti dari Narimo.
terimakasih
kristian j broto
Bandung
Terimakasih atas pencerahannya mengenai Cinta Kasih, mohon juga dijelaskan arti dari Narimo.
terimakasih
kristian j broto
Bandung