manunggal
Forum rules
Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
-
chandrianto
- Posts: 1
- Joined: Mon Nov 17, 2008 5:31 pm
manunggal
saya agak bingung bedanya manunggaling kawula gusti,manunggaling kakang sastro djendro,manunggaling urip.
pertama saya mengikuti kapribaden ini saya di suruh menuju manunggaling kakang sastro djendro. setelah kita dapat manunggal dengan kakang,dengan di dorongnya manunggaling kawula gusti,maka kita di arahkan menuju manunggaling urip.
jadi,semua saling terkait antara manunggaling kakang sastro djendro,manunggaling kawula gusti,manunggaling URIP.
pertama saya mengikuti kapribaden ini saya di suruh menuju manunggaling kakang sastro djendro. setelah kita dapat manunggal dengan kakang,dengan di dorongnya manunggaling kawula gusti,maka kita di arahkan menuju manunggaling urip.
jadi,semua saling terkait antara manunggaling kakang sastro djendro,manunggaling kawula gusti,manunggaling URIP.
-
ssuhartono
- Posts: 71
- Joined: Mon Apr 14, 2008 5:08 pm
Re: manunggal
Jawaban untuk Kadhang Chandrianto.
Rahayu,
Pertanyaan Kadhang Chandrianto sangat bagus, merupakan dasar bagi penghayat kepercayaan umumnya khususnya Warga Kapribaden. Penjelasan dari pertanyaan tersebut sangat panjang, oleh sebab itu saya akan mencoba menjelaskannya secara singkat saja.
Manunggaling Kawulo Gusti adalah menyatunya Hidup/Urip dalam diri kita dengan Sumbernya Urip yaitu Tuhan YME. Manunggaling Kawulo Gusti di kalangan Warga Kapribaden disebut Kasampurnan Jati, merupakan tujuan utama bagi Warga Kapribaden dalam menjalani laku spiritual.
Dengan menjalani sungguh-sungguh laku Panca Gaib (Kunci, Asmo, Mijil, Singkir, Paweling) dan Pangumbahing Rogo (Sabar, Narimo, Ngalah, Tresno Welas Asih kepada siapa saja & apa saja serta Ihklas), Raga kita akan dibimbing, mendapatkan petunjuk dari Urip berupa Roso Sejati. Selanjutnya diri kita melatih menangkap Roso Sejati dan melaksanakan Roso Sejati tersebut terus menerus maka kita akan senantiasa berbuat baik dan benar, sehingga kita akan hidup di dunia akan tentram dan bahagia serta mencapai Kasampurnan Jati pada saatnya meninggal dunia.
Tentu saja kita harus latihan terus menerus membedakan Roso Sari (anggan-angan) dan Roso Sejati (petunjuk dari Urip)
Manunggaling Kakang Sastro Jendro di Kapribaden tidak begitu dikenal, yang ada Sedulur 45 salah satunya Sastro Jendro, (Kakang Kawah, Adi Ari-Ari, dll) Warga Kapribaden berkewajiban menyempurnakannya, yaitu dengan cara spiritual Kapribaden mohon perkenannya Moho Suci/ Tuhan YME agar bisa disempurnakan kembali ke asalnya. Sedulur 45 tersebut bertugas ketika Bayi masih di dalam kandungan, ketika bayi sudah lahir tugasnya sudah selesai. Apabila Sedulur 45 tidak disempurnakan mereka akan berusaha mempengaruhi kehidupan Bayi/Orang yang bersangkutan selama hidupnya. Sehingga akan berbenturan kepentingan dengan Uripnya yang bertugas membimbing Raganya untuk selalu berbuat baik dan benar
Apabila Sedulur 45 belum disempurnakan maka orang yang bersangkutan mendapat banyak petunjuk yang berbeda-beda dari Sedulur 45 yang semuanya minta di turuti oleh Raganya, yang terjadi bingung, ragu-ragu, tidak tentram, emosinya tinggi, egonya besar, merasa paling bener dll. Orang yang bersangkutan tidak dapat menangkap petunjuknya Urip yang berupa Roso Sejati, sesingga akan jauh dari perbuatan yang baik dan benar, akhirnya tidak dapat Mencapai Kasampurnan Jati.
Manunggaling Urip.
Manunggaling Urip(di dalam diri kita) dengan URIP(sumbernya Urip) yaitu Tuhan YME adalah adalah tujuan utama Warga Kapribaden, disebut mencapai Kasampurnan Jati.
Demikian yang bisa saya sampaikan, saya berharap ada yang menambahkan sehingga menjadi lebih lengkap.
Salam Rahayu
Suprih Suhartono
Jakarta.
Rahayu,
Pertanyaan Kadhang Chandrianto sangat bagus, merupakan dasar bagi penghayat kepercayaan umumnya khususnya Warga Kapribaden. Penjelasan dari pertanyaan tersebut sangat panjang, oleh sebab itu saya akan mencoba menjelaskannya secara singkat saja.
Manunggaling Kawulo Gusti adalah menyatunya Hidup/Urip dalam diri kita dengan Sumbernya Urip yaitu Tuhan YME. Manunggaling Kawulo Gusti di kalangan Warga Kapribaden disebut Kasampurnan Jati, merupakan tujuan utama bagi Warga Kapribaden dalam menjalani laku spiritual.
Dengan menjalani sungguh-sungguh laku Panca Gaib (Kunci, Asmo, Mijil, Singkir, Paweling) dan Pangumbahing Rogo (Sabar, Narimo, Ngalah, Tresno Welas Asih kepada siapa saja & apa saja serta Ihklas), Raga kita akan dibimbing, mendapatkan petunjuk dari Urip berupa Roso Sejati. Selanjutnya diri kita melatih menangkap Roso Sejati dan melaksanakan Roso Sejati tersebut terus menerus maka kita akan senantiasa berbuat baik dan benar, sehingga kita akan hidup di dunia akan tentram dan bahagia serta mencapai Kasampurnan Jati pada saatnya meninggal dunia.
Tentu saja kita harus latihan terus menerus membedakan Roso Sari (anggan-angan) dan Roso Sejati (petunjuk dari Urip)
Manunggaling Kakang Sastro Jendro di Kapribaden tidak begitu dikenal, yang ada Sedulur 45 salah satunya Sastro Jendro, (Kakang Kawah, Adi Ari-Ari, dll) Warga Kapribaden berkewajiban menyempurnakannya, yaitu dengan cara spiritual Kapribaden mohon perkenannya Moho Suci/ Tuhan YME agar bisa disempurnakan kembali ke asalnya. Sedulur 45 tersebut bertugas ketika Bayi masih di dalam kandungan, ketika bayi sudah lahir tugasnya sudah selesai. Apabila Sedulur 45 tidak disempurnakan mereka akan berusaha mempengaruhi kehidupan Bayi/Orang yang bersangkutan selama hidupnya. Sehingga akan berbenturan kepentingan dengan Uripnya yang bertugas membimbing Raganya untuk selalu berbuat baik dan benar
Apabila Sedulur 45 belum disempurnakan maka orang yang bersangkutan mendapat banyak petunjuk yang berbeda-beda dari Sedulur 45 yang semuanya minta di turuti oleh Raganya, yang terjadi bingung, ragu-ragu, tidak tentram, emosinya tinggi, egonya besar, merasa paling bener dll. Orang yang bersangkutan tidak dapat menangkap petunjuknya Urip yang berupa Roso Sejati, sesingga akan jauh dari perbuatan yang baik dan benar, akhirnya tidak dapat Mencapai Kasampurnan Jati.
Manunggaling Urip.
Manunggaling Urip(di dalam diri kita) dengan URIP(sumbernya Urip) yaitu Tuhan YME adalah adalah tujuan utama Warga Kapribaden, disebut mencapai Kasampurnan Jati.
Demikian yang bisa saya sampaikan, saya berharap ada yang menambahkan sehingga menjadi lebih lengkap.
Salam Rahayu
Suprih Suhartono
Jakarta.
Re: manunggal
Dilanjut Mas, mantep sekali masukannya... Makasih²...