Romo Herucokro Semono wafat tanggal 3 Maret 1981, dan dimakamkan di Kalinongko, Loano, Purworejo. Romo Semono tidak dikaruniai anak. Tetapi meninggalkan ratusan ribu, mungkin jutaan putro, yang tersebar dimana-mana. Dan peninggalan beliau yang paling berharga adalah sarana sarana Gaib bagi mereka yang ingin hidup bahagia (tentrem) agar bisa menjalani dan mencapai ākasampurnan jatiā pada saatnya masing-masing.
Tinggalan beliau yang terakhir yang sampai sekarang, dipelihara (ādhipepetriā) dan dilestarikan oleh putro-putronya. Dilestarikan, dalam arti tetap dihayati dan diamalkan dan diberikan kepada siapa saja yang menghendaki, tanpa memandang perbedaan apapun yang ada pada manusianya. Jadi sifatnya universal.
|