usul: Membuat usaha untuk kesejahteraan bersama

[yopie]

Rahayu. Saya punya usul bagaimana kalau Kapribaden mendirikan Koprasi sembako. Dgn keanggotaan 100rb rupiah per bulan .dan dgn jumlah anggota 100.000 orang maka akan jadi kesempatan yg besar untuk membuka koprasi di seluruh kabupaten di jawa dan bali bahkan nasional karena jumlah dana yg akan terkumpul mencapai 10Milyar per bulan (bisa langsung di buka 10 unit koprasi di 10 kecamatan). Dan 120Milyar per tahun : mencapai 120 unit cabang di tahun pertama. Semua harus dikelola oleh pengurus kapribaden pusat maupun daerah dan Tentunya apa bila dapat dukungan dari khadang semua. Rahayu

[retnogunawan]

Rahayu Mas Yopie, usulannya sungguh bagus sekali.

Tapi karena Paguyuban Penghayat Kapribaden (PPK) bukanlah organisasi komersial melainkan organisasi kemasyarakatan khusus Kepercayaan thd Tuhan YME, maka apabila ingin membentuk sebuah koperasi/yayasan/perusahaan harus terpisah dari organisasi PPK, walau anggotanya tentunya warga Kapribaden. Adapun kepengurusannya tidak harus sama dengan kepengurusan di PPK tetapi bisa saja hanya beberapa pengurus yang memang mempunyai kemampuan untuk mengelola sebuah koperasi/Yayasan/Perusahaan agar dapat berkembang dengan dibantu oleh warga yang berpengalaman seperti mas Yopie misalnya.

Selanjutnya mungkin mas Yopie bisa memberikan saran/konsepnya kepada pengurus PPK untuk dievaluasi.
Terima kasih atas perhatiannya.
Rahayu.

Retno Gun

[Kade Suparma]

Rahayu,

Salam sejahtera buat mas Yopi dan Bu Retno,
usulan ini sangat menarik sekali untuk dibahas dan ditindak lanjuti bersama,
kami tunggu undangan dari BPH Pusat dan Departemen Usaha untuk mengadakan pembahasan bersama sehingga dapat terwujud dengan baik,dan agar dapat bermanfaat
bagi para kadhang/anggota.

Matur nembah nuwun kadhang sedoyo.

Kadhangmu,
Kade Suparma.

[joko sukisno]

Rahayu....
sebenarnya ada link yang bagus dengan adanya kapribaden sebagai corong setiap semua gerak gelar warga kapribaden. termasuk bidang bidang bisnis...bidang bidang politik, kesehatan, serta tehnik tehnik serta bentuk bentuk jaringan akomodasi tempat tinggal sementara selama kita dalam perjalanan.dan bisa juga jaringan keuangan bila ada kadhangnya yg sedang kesulitan untuk memperoleh modal atau sarana sarana lainnya.tetapi ini bisa jadi merusak jika ini dijadikan tujuan utama njalani laku..padahal ini sekedar sampingan pas saat menjalani laku. ibarat orang menanam padi atau pohon tapi sekelilingnya ada rumput rumput yang berguna dan punya nilai jual...rumputnya atau benalunya yang tumbuh dipohon dibiarkan berkembang..padinya atau pohon utama nya dibiarkan merana.....lakunya dibiarkan berhenti...jadi jualan rumput atau benalu..ngeri bukan? atau utamanya menyembuhkan penyakit tetapi dibiarkan tetap sakit tapi bisa terus jualan obat.
maka...lakulah yg utama .rasa masing masing mau kemana..itu permasalahan dan pengembangan pribadi masing masing. apakah harus dengan cara seperti itu atau tidak tapi gak boleh ngajak ajak kadhangnya berbuat yang sama....
rahayu

kadhangmu,
joko sukisno

[rajendra]

Rahayu kagem sedanten kadhang,

Mohon diperkenankan untuk ikut nimbrung, kalau menurut saya memang ada baiknya dipertimbangkan untuk adanya suatu usaha bersama antar kadhang (baik dalam bentuk koperasi dll) sehingga kita sebagai "putro Romo" dapat membina "laku" tidak hanya dengan sarasehan/meditasi tapi juga dalam usaha bersama (tapa ngrame), selain itu dapat juga membantu kadhang yang membutuhkan bantuan (pekerjaan/modal/sarana/jaringan bisnis, dll) yang secara tidak langsung juga menjadi sarana "gosok-ginosok" dan tidak menutup kemungkinan menjadi sarana mengembangkan ajaran wulang-wuruk Romo ke orang lain. Juga dapat sebagai simpanan/sumber dana untuk keperluan/acara "Kapribaden" (pembangunan sasana, kegiatan sosial, dll)

Mengenai pengelolaannya memang harus dilandasi "Laku" dan profesionalisme sehingga dapat mencegah penyimpangan visi-misi "Kapribaden".

Mohon saran/wejangan para pinisepuh.

salam rahayu,
rio rajendra

[kadekbali]

Salam Rahayu,
Menanggapi usul para kadhang terdahulu,saya mohon maaf sebelumnya,setahu saya usul ini sudah ditindaklanjuti oleh abdhi kekadhangan kita yang duduk/didudukkan sebagai koordinator departemen kewira usahaan yaitu Bapak I Wayan Parna.
Saat ini sedang beredar formulir/daftar isian untuk para kadhang yang menggeluti bidang usaha baik kecil,menengah atau besar.
Setelah data tersebut terkumpul,maka BPH Pusat melalui Dep.Kewirausahaan akan menindaklanjuti dengan usaha nyata (apapun bentuknya) dilingkungan intern kekadhangan warga Kapribaden dimanapun berada.
Mudah-mudahan apa yang menjadi keinginan para kadhang (kita bersama) dapat cepat terwujud.(mohon penjelasan lebih detail oleh bapak Ketum BPH Pusat).
Matur nuwun.Rahayu.

kadhangmu,
kadekbali.

[Ida Bagus 7]

Para Kadang Terhormat,

Mungkin ide ini dapat di lakukan dengan semangat kedaerahan dulu artinnya di coba untuk di lakukan di masing masing daerah,misalnnya Bali,Surabaya,terus Jawa tengah dan lain lain....dengan demikian suatu saat otomatis sub unit daerah dapat bertemu sekali setahun di Purwerejo......atau mungkin di daerah lain.

Dan kalau itu terjadi disanalah terukur sejatine putro romo yang gelar sejatinya sangat efektif.

Kalau di bawa ke Gulung sudah tidak ada pertannyaan lagi ..ya kan??

Tujuh Rahayu
081558921317