IN MEMORIAM - Bapak Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA

Berita Kapribaden, disampaikan oleh Pengurus Pusat Paguyuban Penghayat Kapribaden.
Forum rules
Berita Kapribaden, disampaikan oleh Pengurus Pusat Paguyuban Penghayat Kapribaden.
Post Reply
Moderator4
~
Posts: 16
Joined: Sat Mar 01, 2008 3:07 pm
Location: Jakarta
Contact:

IN MEMORIAM - Bapak Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA

Post by Moderator4 »

In Memoriam - Satu Tahun Bapak Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA meninggalkan kita semua, kembali kepadaNYA.
Moderator4
~
Posts: 16
Joined: Sat Mar 01, 2008 3:07 pm
Location: Jakarta
Contact:

Pejuang Kebebasan Beragama dan Yang Gigih Sampai Akhir Hayat

Post by Moderator4 »

In Memoriam
Dr. Wahyono Rahardjo GSW, MBA, Pejuang Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan Yang Gigih Sampai Akhir Hayatnya
( 1933 - 2007 )


“ Malam Minggu Kelam “
Oleh : Dr. Wahyono Rahardjo GSW., MBA

Malam Minggu Kelam
Sekelam hati penghayat (kepercayaan)
Cuaca gelap, mendung
Segelap masa depan penghayat
Tidak tahu lagi apa yang disebut Indonesia

Malam Minggu Kelam
Akhirnya hujan deras
Sederas air mata penghayat
Membanjiri pangkuan Ibu Pertiwi
Teraniaya sampai anak cucu

Malam Minggu Kelam
Gelap segelap nurani mereka
Orang-orang yang senang melihat sesamanya menangis
Akan mampukah matahari esok menerangi hatinya ?

Malam Minggu Kelam
Segelap apapun masa depanmu
Sekelam apapun hatimu
Para penghayat jangan berkecil hati
Sinar ilahi yang akan menerangi dirimu


(Dikirim melalui sms tgl 02-12-2006 jam 17 :03:26, seminggu sebelum RUU Adminduk disahkan oleh DPR-RI)
Moderator4
~
Posts: 16
Joined: Sat Mar 01, 2008 3:07 pm
Location: Jakarta
Contact:

Catatan Singkat Perjuangan Bp. Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA

Post by Moderator4 »

In Memoriam

Catatan Singkat Perjuangan Bp. Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA

Berikut adalah hal-hal yang sudah dilakukan oleh Dr. Wahyono Rahardjo GSW,MBA dalam mengemban tugas dari sesepuhnya (Romo Herucokro Semono ) untuk melestarikan Ajaran Kapribaden dan memperjuangkan hak-hak sipil para Penghayat Kepecayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta partisipasinya dalam usaha penghapusan diskriminasi dan intoleransi berdasarkan Agama atau Kepercayaan :

DI INTERN PAGUYUBAN PENGHAYAT KAPRIBADEN
  • 1971 – 1978, mencari dan menyatukan kadhang2 penghayat Ajaran Kapribaden.
  • 1978 – 1981, melaksanakan tugas dari Sesepuh Kapribaden untuk membentuk Paguyuban Pengahayat Kapribaden dan mendaftarkan secara resmi ke Pemerintah sehingga dapat berfungsi sebagai wadah guyub rukun warga dan sarana menjaga kemurnian Ajaran Kapribaden serta melestarikannya.
  • 1981 – meninggal (2007), setelah Sesepuh Kapribaden (Romo Herucokro Semono) meninggal dunia, maka Dr. Wahyono ditunjuk oleh warga untuk menjadi Pinisepuh yang bertanggung jawab :
    1. Menjaga kemurnian ajaran dan melestarikan ajaran dari sesepuh melalui wadah Paguyuban Penghayat Kapribaden.
    2. Meningkatkan Laku Spiritual warganya sehingga dapat tercemin dalam perilaku sehari-harinya.
    3. Terus berjuang agar penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME mendapatkan hak-hak sipilnya sebagai warga negara Indonesia sama dengan warga negara yang memeluk agama (pencantuman indentitas keyakinan di KK, KTP, Pencatatan Sipil untuk perkawinan, Kelahiran & Kematian, dll).


DI LINGKUNGAN PENGHAYAT KEPERCAYAAN DI INDONESIA
  • 1971 – 1973, bersama para tokoh kepercayaan lain, memperjuangkan agar keberadaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME dapat dicantumkan dalam ketetapan MPR. Hasilnya pada tahun 1973 kepercayaan terhadap Tuhan YME dimasukan dalam Tap MPR.
  • 1973 – 1978, masih terus berjuang bersama tokoh kepercayaan lainnya sehingga tahun 1978 Kepercayaan masuk dalam GBHN dan kemudian dibentuklah sebuah Instansi yaitu Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME (DitBinYat) yang berada dalam naungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • 1998 – meninggal (2007), sebagai Presidium Badan Kerjasama Organisasi- Organisasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa (BKOK), memperjuangkan hak-hak penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME.

DI MASYARAKAT BERSAMA PARA TOKOH AGAMA & TOKOH MASYARAKAT
  • Tahun 2006 – 2007, Ketua Umum Badan Perjuangan Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan (BPKBB), yang bertujuan dapat berperan serta dalam usaha-usaha untuk menghapuskan diskriminasi terhadap warga negara berdasarkan Agama atau Kepercayaan, sehingga dapat terwujud masyarakat Indonesia yang saling menghargai dalam segala perbedaan keyakinan.
Moderator4
~
Posts: 16
Joined: Sat Mar 01, 2008 3:07 pm
Location: Jakarta
Contact:

Satu Tahun Terakhir Kegitan Bp. Dr. Wahyono bersama BPKBB

Post by Moderator4 »

In Memoriam

Satu Tahun Terakhir Kegiatan Bp. Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA Bersama BPKBB (Badan Perjuangan Kebebasan Beragama dan Berkepercayaan)
  • 10 Desember 2005, Bersama LSM-LSM memeperingati Hari HAM se dunia, mengadakan Aksi Damai di depan Istana Presiden, menuntut agar mencabut perundang-undangan yang diskriminatif terhadap kebebasan beragama dan berkepercayaan dan menghapus kolom agama di KTP.
  • 22 – 24 Januari 2006, Mengantar menghadap ke KOMNAS HAM dan LBH Jakarta, keluarga penghayat kepercayaan dari Cilacap dan Kebumen yang menjadi korban diskriminasi oleh pemerintah karena perkawinannya tidak dapat dicatatkan di Catatan Sipil dan anak-anaknya tidak mendapatkan Akte Kelahiran karena tidak mau mengakui salah satu agama.
  • 25 Januari 2006, Mengirim surat ke Menteri Dalam Negeri agar bisa mencatat perkawinan-perkawinan yang dilakukan oleh pasangan penghayat kepercayaan, karena keberadaan Kepercayaan terhadap Tuhan YME, sudah diakui di dalam UUD 1945 dan UU HAM No. 39 tahun 1999.
  • 9 Juni 2006, Mengadakan Seminar/Diskusi Panel yang diteruskan dengan penandatanganan Petisi oleh para peserta untuk mendesak Pemerintah dan DPR RI agar segera meratifikasi Deklarasi PBB tentang Penghapusan Segala Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi yang didasarkan pada Agama atau Kepercayaan.
    Selanjutnya Petisi tersebut akan disampaikan kepada pihak-pihak yang berwenang yaitu Presiden, DPR RI, dan instansi-instansi terkait.
  • 28 Agustus 2006, Menjadi pembicara dalam Seminar Nasional dengan tema Pancasila Sebagai Modus Vivendi Dalam Beragama dan Berkepercayaan yang diadakan oleh IJABI (Ormas Islam Pluralis).
  • 4 September 2006, Menyampaikan Petisi untuk Ratifikasi Deklarasi PBB tentang Penghapusan Segala Bentuk Intolerasi dan Diskriminasi yang didasarkan pada Agama atau Kepercayaan, kepada Fraksi PDIP DPR RI.
  • 22 September 2006, Diminta oleh Komnas HAM untuk memberikan evaluasi dan masukan terhadap penelitian tentang Kaji Ulang Posisi Departemen Agama dalam mengimplementasikan Kewajiban Negara untuk Melindungi Hak-Hak Beragama, yang nantinya akan diterbitkan menjadi Buku.
  • Nop. – Des. 2006, Bersama BKOK dan didukung oleh Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME serta LSM-LSM Anti Diskriminasi mendesak DPR RI baik secara langsung di Komisi II DPR maupun secara tidak langsung dengan aksi damai di luar gedung DPR, agar hak-hak kependudukan dan pencatatan sipil bagi penghayat Kepercayaan dapat diakomodir ke dalam RUU Adminduk yang sedang disusun oleh DPR RI.
  • Walaupun perjuangan belum berhasil sepenuhnya karena penghayat kepercayaan belum dapat mencantumkan identitas keyakinan/kepercayaan di KK dan KTP, namun penghayat kepercayaan sudah tidak diharuskan mengisi kolom agama di KK dan KTP, (kolom agama dikosongkan).
    Dan UU Adminduk juga mewajibkan pemerintah untuk membuat PP tentang Tatacara dan Persyaratan Perkawinan Penghayat, agar peristiwa-peristiwa penting penghayat dapat dicatat di Catatan Sipil dan mendapat legalitas hukum (Akta perkawinan, Kelahiran, Akta Kematian) tanpa harus melalui proses di pengadilan.
Tanggal 10 Desember 2006 beliau sakit dan kondisi kesehatannya terus menurun, hingga 4 bulan kemudian tepatnya Kamis 12 April 2007 beliau meninggal dunia. Demikianlah kehendak Tuhan atas dirinya, semoga arwahnya segera kembali kepadaNYA.
Moderator4
~
Posts: 16
Joined: Sat Mar 01, 2008 3:07 pm
Location: Jakarta
Contact:

Wawancara

Post by Moderator4 »

In Memoriam

Bp. Dr. Wahyono Raharjo GSW., MBA juga telah beberapa kali diwawancara oleh Media
  • Di Radio Utan Kayu Jakarta, bicara mengenai Kebebasan beragama dan berkepercayaan (sebagai Ketua BPKBB) dan bicara mengenai hak-hak sipil Penghayat Kepercayaan (sebagai Presidium BKOK).
  • Beberapa kali wawancara dengan Radio Elshinta, mengenai RUU Adminduk.
  • Juga diwawancara dan sudah dimuat dibeberapa Surat Kabar :
    • Koran Seputar Indonesia (Sindo), hari Senin 13 Februari 2006
      Dimuat di halaman depan sebagai Headline dengan judul BIAR DICAP KUMPUL KEBO, ANAK KAMI BUKAN ANAK HARAM.
    • Majalah Hukum Pledoi, Edisi Perdana, Bulan Februari 2006.
      Judul tulisan JALAN PANJANG MENCARI PENGAKUAN KAWIN.
    • Majalah Berita Gatra, 4 Maret 2006.
      Judul Tulisan LAKU BEDA AGAMA LOKAL.
    • Koran Indo Pos dan Jawa Pos, bulan Agustus 2006.
      Judul tulisan KAMI DIPAKSA MUNAFIK (Indo Pos) dan DISKRIMINASI DARI LAHIR SAMPAI MATI (Jawa Pos).
    • Majalah Galih, Buletin terbitan Direktorat Kepercayaan TerhadapTuhan YME, edisi tahun 2006.
      Judul tulisan HAK-HAK SIPIL PENGHAYAT KEPERCAYAAN TERHADAP TUHAN YME.
    • Liputan 6 SCTV, tanggal 10 Desember 2006.
      Mengenai tanggapan atas disahkannya UU Administrasi Kependudukan dan Liputan Aksi Damai di Bundaran HI tanggal 5 Desember 2006 maupun Aksi Damai di depean gedung DPR - MPR tanggal 8 Desember 2006.
    • Majalah SINERGI INDONESIA, edisi Februari 2007.
      Judul tulisan UU ADMINDUK MASIH BERBAU DISKRIMINASI.
Post Reply