MIJIL.urip. URIP. TUHAN

Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
Forum rules
Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
Post Reply
Sugeng supratikno
Posts: 5
Joined: Fri Nov 27, 2009 3:52 pm

MIJIL.urip. URIP. TUHAN

Post by Sugeng supratikno »

RAHAYU.

Sebelumnya saya minta maaf pada seluruh kadang jika tulisan saya ini menjadikan polemik di antara para kadang. DAN terutama pada GUSTI INGKANG MOHO SUCI.

1. MIJIL . Rasa mijil yg bener benering bener itu bgm?...
Apakah mijil itu harus ada gerakan?............
kalau kita akan bepergian / punya hajat. kita dianjurkan mijil. apakah kita hrs menunggu adanya gerakan,yg mana
menunggu adanya gerakan itu juga kadang cukup lama?..... Dan apakah setelah mijil itu hrs kita tutup[mengusap
tangan kanan ke dada kiri] ?......
Klau kita akan melakukan mijiL untuk sungkem pd GUSTI INGKANG MOHO SUCI apakah posisi tangan kita hrs
tetap.
2. Urip yg ada pada SEMUA manusia pada hakekatnya sama dan SATU atau ESA. Sedang yg di sebut ESA itu hanyalah TUHAN
atau URIP.
Mhn diperhatikan tulisan urip huruf besar / huruf kecil. Jika begitu apakah urip yg ada pada diri manusia juga bisa di sebut
URIP[ TUHAN ] ?..............[ Menilik bahwa urip pd semua manusia pd hakekatnya ESA ]
Sudilah kiranya para kadang yg mumpuni untuk bisa menjawab pertanyaan saya. dan bisa menjelaskan urip .URIP. dan
TUHAN.
Dimanakah TUHAN itu ?......Apakah ada pd diri kita yg mana?.............

GUSTI INGKANG MOHO SUCI KULO NYUWUN PANGAPURO.

DARI: Sugeng supratikno
Surabaya
ssuhartono
Posts: 71
Joined: Mon Apr 14, 2008 5:08 pm

Re: MIJIL. Urip. URIP. TUHAN

Post by ssuhartono »

Rahayu Pak Sugeng,

Salam kenal buat Pak Sugeng Supratikno.
Pertanyaan Pak Sugeng kalau dijawab jawabannya akan menjadi sebuah buku yang sangat penting dan menarik, karena jawabanya sangat luas dan penting bagi Putro Romo, bahkan untuk memahami jawabanya perlu menjalanninya dengan sungguh-sungguh.

Forum ini untuk umum oleh sebab itu siapapun boleh bertanya dan siapapun boleh menjawabnya sebagian atau seluruhnya dari pertannyaan Pak Sugeng. Barangkali akan mendapatkan jawaban yang lebih lengkap kalau dijadikan topik pertanyaan/topik bahasan gosok-ginosok.
Pak Sugeng juga kami harapkan bisa menceritakan terkait dengan pertanyaannya, yang Pak Sugeng sudah ketahui walau sedikit sukur kalau banyak sehingga kadhang yang lain tinggal menambahkan/menanggapi.

Untuk memberikan pilihan kepada kadhang yang ingin sharing/gosok ginosok ijinkan saya jadikan beberapa topik pertanyaan/topik bahasan menjadi :
1. Rasa Mijil yang benering bener itu bagaimana ?
2. Apakah Mijil itu harus ada gerakan ?
3. Apakah ketika Mijil akan melakukan sesuatu kita harus menunggu adanya gerakan ?
4. Apakah setelah selesai Mijil harus ditutup tangan kanan mengusap dada kiri?
5. Melakukan Mijil untuk sungkem pd GUSTI INGKANG MOHO SUCI apakah posisi tangan kita hrs
tetap ?
6. Apakah Urip yg ada pada diri manusia juga bisa di sebut URIP[ TUHAN ] ?.
7. Mohon dijelaskan yang dimaksud urip .URIP. dan TUHAN.
8. Dimanakah TUHAN itu ?......Apakah ada pd diri kita yg mana?.............

Kami persilahkan kepada kadhang2 di manapun berada untuk memilih topik pertanyaan/topik bahasan sebagai gosok-ginosok sehingga meningkatkan laku kita sebagai Putro Romo.

Salam Rahayu.
Suprih Suhartono.
tujuh_langit
Posts: 10
Joined: Fri Apr 25, 2008 11:52 am

Re: MIJIL.urip. URIP. TUHAN

Post by tujuh_langit »

mijil itu belum tentu ada gerakan.
jonny
Posts: 2
Joined: Sat Dec 12, 2009 9:57 am

Re: MIJIL.urip. URIP. TUHAN

Post by jonny »

Rahayu,

Salam kenal mas Sugeng, dan mohon maaf saya bukan orang yang mumpungi lho.
Saya coba sharing pengalaman & pemahaman berkaitan dengan pertanyaan mas Sugeng.
Saya coba ikuti seperti yg disarankan Bp. Suprih (saya jawab sesuai topik/bahasan) :

1. Rasa Mijil yang benering bener itu bagaimana ?
Rasa Mijil yang benering bener, hanya bisa didapat dengan cara "latihan" untuk melaksanakan "dawuh/rasa" yang diterima saat kita Mijil (apapun "dawuh/rasa" itu, tanpa dipikir oleh otak kita, dijalani & dilaksanakan saja). Dengan melaksanakan "dawuh/rasa" tersebut, kita akan mendapat bukti, benar/tidak "dawuh/rasa" yang kita terima itu.
Saya masih ingat, dulu Pinisepuh Kapribaden berkata bahwa rasa itu ada 2, rasa sejati & rasa sari, "duduknya sama", cara untuk mengetahui mana yang rasa sejati & mana yang rasa sari, hanya bisa diketahui dengan "latihan" mengikuti/melaksanakan "rasa" tersebut.
Beliau memberikan istilah 3T (Titi, Titen & Telaten) dalam mengikuti/melaksanakan "rasa/dawuh" dari Urip/Hidup kita.
Disinilah Laku Kapribaden yang kita jalani diuji, diuji kesungguhannya, ketaatannya pada Urip/Hidup kita, dan lain sebagainya.
Jadi Rasa Mijil yang benering bener tidak bisa didefinisikan seperti ilmu pasti, untuk "mengetahuinya" perlu menjalani Laku Kapribaden (Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil) dengan tekad & niat yang sungguh-sungguh (benar-benar mau Nyungsang Bawono Balik), maka nanti akan mendapatkan pembuktian-pembuktian dari Urip/Hidup kita masing-masing, yang setiap orang tidak akan sama.

2. Apakah Mijil itu harus ada gerakan ?
3. Apakah ketika Mijil akan melakukan sesuatu kita harus menunggu adanya gerakan ?
Pertanyaan no. 2 & 3, saya jawab bersamaan karena saling berhubungan.
Sebagai manusia yang mengaku sebagai Putro Romo dan telah mendapat Panca Gaib, maka dalam kehidupan & penghidupan sehari-hari yang dipakai adalah ukuran menurut Putro Romo, salah satunya adalah mau melakukan/berbuat apa saja harus didahului dengan Mijil.
Pertanyaannya, apakah mijil itu harus ada/menunggu adanya gerakan? Sebenarnya sama seperti saat kita KUNCI, yaitu kita harus "wening", begitu juga dengan MIJIL, harus juga "wening", selanjutnya ikuti saja bila ada rasa untuk menggerakkan.
Pengalaman yang saya alami, saat awal-awal saya belajar KUNCI dan MIJIL, saya terpaku, kenapa kok tidak gerak-gerak?, sehingga akhirnya saya tidak bisa "wening". Jadi sebaiknya saat kita KUNCI / MIJIL, coba untuk badan kita relax, dalam keadaan santai, nyaman, dan pikiran kitapun relax, jangan terpaku untuk menunggu gerak (karena akhirnya otak kita yang jadi berpikir & tdk bisa wening), coba rasakan saja, ikuti saja apa adanya.
Jadi kesimpulannya, saat kita KUNCI, MIJIL, pasti ada gerak, karena itu menandakan bahwa Urip/Hidup kita ada (Hidup, kuasanya Gerak, letaknya di Rasa. Maka, kalau makhluk-hidup ditinggalkan Hidupnya berhenti segala geraknya, dan kehilangan Rasa-nya (pada tumbuh-tumbuhan gerak akar dan gerak tumbuhnya yang berhenti). “Urip iku kuwasane obah, lenggahe ono ing Roso Jati”.)
Biasanya pada awal-awal kita menjalani Laku Kapribaden ini, saat KUNCI, MIJIL, gerakan yang kita alami terasa seperti "kasar gerakannya/banyak", namum berjalannya waktu dalam kita menjalani Laku Kapribaden dengan sungguh-sungguh, maka secara bertahap "gerakan" tersebut terasa "semakin halus/sedikit".

4. Apakah setelah selesai Mijil harus ditutup (tangan kanan mengusap dada kiri)?
Tergantung untuk apa Mijilnya? Kalau Mijil, misalkan untuk nyuwun pangusadan atau untuk berterima kasih, maka setelah Mijil, bisa langsung ditutup (mengusap tangan kanan ke dada kiri).
Kalau Mijilnya misalkan untuk berbuat sesuatu/melakukan suatu kegiatan, maka setelah Mijil, lakukan kegiatan tersebut sesuai "rasa" apa yang didapat, kemudian setelah menyelesaikan kegiatan tersebut, baru ditutup (mengusap tangan kanan ke dada kiri).

5. Melakukan Mijil untuk sungkem pd GUSTI INGKANG MOHO SUCI apakah posisi tangan kita hrs tetap ?
Mungkin maksud mas Sugeng, untuk sungkem pada Gusti Ingkang Moho Suci, apakah posisinya harus tetap pada posisi patrap Mijil?
Kalau menurut saya, kembali lagi kepada rasa yang diterima saat kita Mijil, kalau rasanya harus "bergerak" ya diikuti saja, jangan dilawan, kalau rasanya diam, ya diikuti juga, dirasakan saja, nanti akan mendapat bukti.

6. Apakah Urip yg ada pada diri manusia juga bisa di sebut URIP [TUHAN] ?
Jawabannya: TIDAK.

7. Mohon dijelaskan yang dimaksud urip .URIP. dan TUHAN.
8. Dimanakah TUHAN itu ?......Apakah ada pd diri kita yg mana?.............
Jawaban no. 7 & 8 saya gabung.
Jawaban ini ada di Website Kapribaden:
Kapribaden meyakini bahwa roh atau urip berasal dari URIP yang Maha Besar yang meliputi, mengadakan, menggerakkan seluruh alam semesta seisinya (jagad royo saisiné), yang disebut Tuhan, Allah, Gusti Ingkang Moho Suci.
Urip berasal dari Tuhan, maka menurut dan menuruti urip tidak bisa jelek, tidak bisa salah. Yang bisa jelek dan salah adalah manusianya.
Kita semua ini berasal dari YANG SATU, YANG ESA. Urip kita semua sama, yang berbeda bajunya urip yaitu raga kita.

Kalau mau diperumpamakan (walau tidak persis seperti ini), saya ambil contoh, ada samudra (lautan luas), kita ambil airnya & ditaruh di dalam gelas/cangkir, tentunya kita tidak dapat lagi berkata bahwa air di dalam gelas/cangkir tersebut sebagai samudra, tapi kita menyebutnya sebagai air yg berasal dari samudra, yang pada awalnya memiliki sifat/karakteristik dari samudra itu sendiri.

Kira-kira baru ini yang bisa saya sharing, mohon maaf bila tidak berkenan, karena sayapun masih harus banyak belajar dalam menjalani Laku Kapribaden ini.
Mohon koreksi dari para kadhang sekalian.

Rahayu.
tpranata
Posts: 4
Joined: Thu May 01, 2008 8:58 am

Re: MIJIL.urip. URIP. TUHAN

Post by tpranata »

Rahayu,
Perkenankan ikut sahring atas pertanyaan bpk Sugeng, terutama point 4, 6,7,8.

4. Apakah setelah selesai Mijil harus ditutup tangan kanan mengusap dada kiri?
Saya pribadi selalu melakukan penutupan seperti itu, alasan utama adalah mengcegah terjadinya sesuatu krn salah bicara/ucap. Pd saat mijil (sdh terbukti) kondisi sabdo pandito ratu sangat manjur, nah jika tdk waspada kadang jika kita guyon atau mengucapkan sesuatu yg bisa berakibat buruk. Untuk mencegah bahayanya maka selalu saya tutup (pengalaman pribadi membuktikan itu). Oleh karena itu kita harus tahu dimana kedudukan Yang Maha Kuasa di tubuh ini.

untuk poin 6, 7 dan 8 saya komentari sekaligus:
6. Apakah Urip yg ada pada diri manusia juga bisa di sebut URIP[ TUHAN ] ?
7. Mohon dijelaskan yang dimaksud urip .URIP. dan TUHAN.
8. Dimanakah TUHAN itu ?......Apakah ada pd diri kita yg mana?..............

Zat Ilahi disebut sebagai Yang Maha Suci/Allah (URIP) ketika berada di alam semesta ini, jika zat Tuhan berada dalam manusia disebut sukma/urip. Dalam perjalanan hidup manusia urip ini (daya kehidupan murni/suci) diselimuti/dilapisi yg disebut karma/watak/pribadi/nafsu/astral. Kombinasi ke2 nya disebut Roh. Dalam perjalanan ini urip tadi banyak yg tenggelam diselimuti karma (sebagai dampaknya manusia tsb jauh dari Tuhan), banyak manusia yg kehilangan jati diri krn tebalnya lapisan karma/nafsu. Jika seseorang bisa disebut mati dlm keadaan "mendekati sempurna" mk tidak lain adalah roh yg keluar dr jasadnya mengandung lapisan astral/karma yg tipis sehingga sifat-sifat Tuhan dr rohnya sangat kuat. Sebaliknya jika ada roh yg sesat, itu sebenarnya tidak lain adalah urip yg masih diselimuti lapisan astral/karma yg sangat sangat tebal.
Apakah roh tadi bisa menyatu dg sumberNYA, jawabnya tidak. Hal ini dikarenakan masih bercampur urip/sukma dg lapisan astralnya. Hanya dan hanya bisa MANUNGGAL jika sama persis alias urip terlepas total dari lapisan astralnya (urip manunggal kembali dg URIP)
Menurut saya itulah perbandingan antara urip (sukma) dan URIP (Allah semesta alam), yg tentu saja ke2 adalah sama sifat asalnya. Inilah yg jadi polemik ketika Siti Jenar menyatakan aku adalah Allah, Allah adalah aku. Tuhan angliputi semesta termasuk dalam diri manusia. Mohon maaf jika sedikit pengetahuan ini tdk berkenan. Rahayu
tujuh_langit
Posts: 10
Joined: Fri Apr 25, 2008 11:52 am

Re: MIJIL.urip. URIP. TUHAN

Post by tujuh_langit »

menurut pendapat saya tentang nomor 6
6. Apakah Urip yg ada pada diri manusia juga bisa di sebut URIP[ TUHAN ] ?
Tuhan adalah yang mendetakkan jantungmu, yang membuat kamu bisa bicara, bergerak, berjalan, melihat, dan juga berinteraksi dengan sesama.
Ida Bagus 7
Posts: 8
Joined: Fri May 22, 2009 1:53 pm

Re: MIJIL.urip. URIP. TUHAN

Post by Ida Bagus 7 »

Rahayu,

Mudah mudahan saya dapat nimbrung juga disini........

setiap rumah telah mempunyai begenser listriknya masing masing..kecuaLi yang masih pake .petromark atau lampu templek......he he he...

nah begenser listrik itu kan ada yang wattnya kecil..misalnya 100 watt,1000 watt,1500 watt...

nah karena sumbernya listrik itu di sebut alam semesta ini ( GUSTI INGKANG MOHO SUCI )..maka kita mempunyai kewajiban untuk mengembalikannya pada suatu saat...tunggu tanggal mainnya...kalaupun suatu saat anda di beri tahu tanggal mainnya..itu merupakan suatu karunia yang luar biasa..akibat dari selalu menyembah rasa atau URIP itu sendiri..ya kan????.......

Nah pada saat kita harus hidup bermasayarakat..kita tahu bahwa kita tidak mempunyai begenser listrik yang besar....angap saja saya hanya memiliki kapasitas 100 watt..maka saya harus bergabung dengan yg mempunyai kapasistas yang besar pula untuk mendapat watt yang lebih besar pula.....( harus sering gosok ginosok......atau istilah kerennya SHARING )

Kalaupun dengan kapasitas 100 watt ternyata saya dapat memaksimalkannya karena saya juga URIP itu sendiri dan rajin belajar tentang URIP maka suatu saat saya menjadi Sanghyang urip itu juga atau bersatu dengan yang kuasannya URIP...( MANUNGGAL,MANUNGGAL JATI= MATI = MENINGGAL) KARENA ITULAH TITIK PENCAPAIAN AKHIR DALAM KEHAMPAAN YANG KEKAL = DALAM BAGAWAGHITA DI TULIS (WIT SAKING SUNIA MEWALI SUNIA)

terserah kita sekarang begenser listrik masing masing sudah dapatkan ( Alias dadi PUTRO ROMO ) ..pertannyaannya untuk di pakai apa ini atau untuk apa dadi PUTRO ROMO?......

Tidak lain untuk menyadarkan manusia di seluruh dunia......bahwa dengan " Kesadaran itulah kita akan menemukaqn JATI DIRI KITA SEJATI UNTUK KEBAHAGIAN LAHIR DAN BATHIN ( MOKSAHTARM JAGATDITHA YASA ITI DHARMA, VERSINNYA HINDU )

Tolong diingat bahwasannya Romo Semono sebelum meninggal 6 bulan sebelummya beliau telah mengetahuinnya....jadi pada saatnya beliau telah meninformasikan kepada keluarga dekat istri dll ( versi tulisannya Pak Suprih ) sehingga persiapan persiapan di lakukan sampai penulispun di beritahukan pada saat itu..LUAR BIASA......

Sekali lagi...buat saya kadang Bali ( HP 081558921317 ) hanya ada keyakinan bahwasannya ini adalah " KETERPILIHAN SEJATI' Jangan pernah meragukannya,angen angen,budi pekerti,dan panca indria kita saja yang sering menggoda..jadi kalau tergona langsung baca : KUNCI di tempat.....maka anda akan Tenang Kembali

RAHAYU..RAHAYU..RAHAYU..... :lol: :lol: :lol:
Post Reply