Tanya ttg PUTRO

Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
Forum rules
Forum sebagai salah satu sarana Gosok Ginosok yang dilandasi semangat dalam menjalani Laku Kapribaden "Laku Kasampurnan Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil".
Post Reply
adie saputro
Posts: 8
Joined: Fri Sep 26, 2008 11:09 am
Contact:

Tanya ttg PUTRO

Post by adie saputro »

Salam kenal para kadhang semua, saya mau tanya dalam melakukan patrap sebab terdapat beberapa perbedaan dalam patrap yang saya peroleh dari bapak saya dengan yang ada di buku kapribaden ini, a l :

waktu melakukan patrap;
1. itu menghadap kemana? dan masing2 arah apakah ada gunanya dalam "nyuwun" sesuatu?
2. Dalam "ngunci" apakah harus tahan nafas (kunci 7x jadi tahan nafas 7x dsb) atau bernafas dengan teratur?
3. Nguncinya dalam hati atau dengan "komat kamit"?

Di buku kapribaden Asmo ROMO : Romo Heru Cokro Semono sedang bapak saya yang dulu sering datang ke purworejo
di kasih tahu bahwa asmonya Romo Prabu Heru Cokro Semono, jadi yang seharusnya yang mana?

Mohon petunjuknya dari para kadhang dan sesepuh Kapribaden ini

Matur nuwun.
ssuhartono
Posts: 71
Joined: Mon Apr 14, 2008 5:08 pm

Re: Tanya ttg PUTRO

Post by ssuhartono »

Rahayu,

Pertanyaan Kadhang Adie Saputro sering juga ditanyakan oleh Kadhang lain secara langsung tidak melalui Forum di website ini, jawaban saya secara garis besar sbb. :

1. Patrap Kunci boleh menghadap kemana saja, sebaiknya di tempat umum Kunci tidak perlu patrap agar tidak mengundang perhatian orang.

2. Saat ngunci relax tidak tegang, bernafas teratur, hening/banyak kadhang yang mengatakan kondisi nol yaitu otaknya tidak bekerja. Kunci 7 kali yang dimaksut bukan hitungan, melainkan kunci yang rasanya sampai ke 7 lapis raga kita (1.Rambut, 2.Kulit , 3.Daging, 4.Otot/Saraf, 5.Tulang, 6.Sumsum, 7.Darah).

3. Nguncinya boleh dalam hati, boleh komat-kamit yang penting pada kondisi hening/kondisi nol. Untuk bisa Kunci kondisi hening/nol perlu latihan dengan tekun dan terus-menerus.

Menyebut Romo Prabu Herucokro Semono boleh, menyebut Romo Herucokro Semono juga boleh, menyebut Romo Herucokro juga boleh, terserah merasakannya lebih dekat yang mana.

Semoga ada kadhang lain yang menambahkan.

Salam Rahayu
Suprih Suhartono
Jakarta.
Post Reply